_pemuda hutan _



            " Membangkitkan JiWa Revolusi , Sejarah adalah tuntutan zaman, suatu bangsa berdiri karena sejarah "


Emas Terkapar Nyawa

Meskipun emas sering dilihat sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi Mereka tunduk dan patuhi,

 Semua menghancurkan tatanan bumi Cendrawasih oleh para penggoda abadi,

Sehingga tanpa rasio lagi tanpa pikir lagi
Mereka mencari jalan merasa benar
Berkuasa penuh dalam satu tarikan 
Pemicu menyebabkan ribuan nyawa terkapar,

Seandainya bumi Cendrawasih tak lagi miliki emas ,nyawa ku tak lagi terkapar,

Wahaii Emas......!!!
Keberadaan-mu, sungguh sangat menyakitkan 
Bagiku, dan bagi mereka adalah kemuliaan melihat nyawa ku terkapar,

Kilauan-mu bagaikan burung Cendrawasih, Kini rakus-nya para investor, menghapus nilai kemanusiaan dengan tujuan untuk memusnahkan,

Jiwa yang bersih
Nyawa terkapar,
Burung cendrawasih sudah kotor,

Karena darah terus mengalir tak henti-henti mengingkari janji-janji manis investor 
Emas menjadi angka dewa, nyawa menjadi taruhannya.

“Salam kebebasan”

                                                      ~Che . MIRIP~


Rambut Gimbal bukan untuk Dikriminalisasi

Kata kata penguasa tidak lagi asing untuk mendengar, rambut gimbal dicap separatis Kiriminal, teroris bagi pengembara,

Sebab kata kata itulah yang akan melahirkan kader-kader untuk melawan penguasa,

Mahkota akan selalu subur melingkari isi kepala mereka,

Karena mereka tahu memgunakan Mahkota yang diberikan oleh Tuhan adalah lambang kehormatan,

Namun penguasa terus mengusik ketenangan para pendekar yang sedang merawat nilai kemanusiaan,

Apa kata dunia..?
 Diam, dibunuh, diteror dan dikriminalkan ataukah menyelamatkan, sebab melanggar nilai kemanusiaan,

Tidak ...!!
Kriminal bagi mereka, adalah ilmu untuk melawan,

Sebab pekerjaan penjilat yang rakus untuk menguasai lahan rakyat akan selalu memberikan berbagai alasan,

Hal itulah yang,
Membarakan semangat juang terus merakyat

Ya...!!
Rambut gimbal bukan berarti berantakan, kotor dalam dialektika, intelektual, etika, tetapi itulah profesi untuk membela rakyat,

Norma Mereka adalah pendekar yang siap mati untuk melawan ketidakadilan dalam dunia pengharapan fiksi,

Mereka hadir di jalanan-jalanan bukan berarti mengemis kepada penguasa yang berdansa rakus menjadi tuan berdasi,

Tetapi mereka hadir untuk menyadarkan rakyat yang sedang kebingungan dengan ketidakadilan yang terus meningkat diatas negeri-nya sendiri,

Mencari nilai-nilai kebenaran dibalik jeritan-jeritan darah dan air mata itulah mereka sang pengembara,

Pemilik jalan tua berambut keriting gimbal yang sedang mencari kebebasan, berbangsa, bernegara serta mengisi hiasan bunga revolusi di jalanan tua.

Salam revolusi
                                ~ Che mirip. Che manu n ~


Mereka Masih Bertahan 

Mereka Tetap Di Hutan
Selalu Siaga, Memanggul Senapan
Setiap Menit dalam kecemasan,

Sewaktu – waktu serangan datang
Mungkin Mereka Bisa Mati Kerena
Tertembak
Kelaparan
Atau Sakit

Mereka memilih Bertahan
Mereka Mendaki gunung – gunung
Tebing-tebing Curam
Susuri Belantara
Menjejaki Rimbah Raya,

Menyerah adalah kekalahan yang paling memalukan,

Disebut Monyet, Sampah ,Pengacau,
Dicap Separtis ,Kriminal, Teroris
Mereka Masih Bertahan,

Alam mereka dirampas Habis
Tanah mereka digali Mesin,

Kerena diam Maka semua Akan dieksploitasi..!
Karena Melawan Intimidasi
Mereka di Kriminalisasi
Jadi Buronan Militer..!

Melawan “Mati”
Tidak Melawan “Mati”
Maka Mereka Melawan sampai Mati
Mereka masih Bertahan
Mereka Tetap Melawan,

Karena Hanya ada satu Kata di kepala Mereka;
Kebebasan.

#Puisikiri
#Gerilyawan_Rimbah_Raya
#Salam_Kita_Akan_Bebas

                                            

                                                      ~Che mirip~
 


Seribu Perjuangan ditelan habis karena satu Wanita.

Aku pengen melihat sahabat ku mengungkapkan perasaan ketika nyawa nya hampir ditelan oleh pikiran,

Hari ke hari, Minggu ke Minggu, bulan ke bulan bahkan menjadi tahun perjuangan hanya pikiran singkat tentang wanita yang tidak bisa lupakan,

Iya....!!!
Hanya satu wanita, perjuangan sahabat ku, menjadi terobo bagaikan rumah yang runtuh, 

Bahkan mimpi kepedihan jiwa tak lagi hidup karena benak pikiran naluri yang harus dilakukan ditelan oleh satu wanita,

Mungkin belum setuju dengan hubungan ini, tetapi itu bukan berarti berhenti memperjuangkan,

Tidak peduli betapa beratnya cobaan yang ingin menggoyahkan hubungan , sahabat ku tetap mempertahankanmu dan mencintaimu

Itulah profesi untuk mencintai mu wahai wanita yang ada di pikiran sahabat ku, Cinta dan perjuangan bukan alasan, tetapi itu suara hati dari sahabat ku.
     
         


                                                       ~ Che mirip~


                       Melawan 
Tidur dalam Keadaan lapar diatas Emas
 Terselap ditengah kota yang ramai, dan bercahaya gemilang 

melihat keangkuhan orang-orang berwajah iblis, berselimut kepalsuan

Membopong amunisi memagari tambang emas mempertontonkan segala kemewahan dan kemapanan tak berfaedah 

porak poranda dengan politik berdasi mengerut isi perut tanah Ulayat 

masyarakat ,Tuan tanah, 
 dan kaum tani menjerit 
  Diatas negeri nya sendiri

Kau hanya bergaya menelan berbagai nutrisi dari hasil tanah kami 
Kami hanya terkapar bersimbah
 
Tuan berdasi sungguh Kejam ...!!!
  harkat dan martabat manusia dibungkam  Bisnis korporasi  menjadi jaminan menguasai takta .

 depan kegemilangan dan kemewahan gedung-gedung penguasa berkelahi merebut kekuasaan 

kini aku sudah tidak lagi percaya pada omongan kekuasaan yang sibuk mendongeng tentang kesejahteraan dan keadilan sosial 

semua belum lagi berubah 
 Kepunahan dan kesengsaraan sudah dileher 

Rakyat yang kerja pejabat yang menikmati 
memaparkan lingkar perut yang besar 


 Orang orang berdasi gila gaji
 Rakyat menjerit menelan ludah di kepungan tangan penguasa 
                                                            Che mirip 


Salam juang pemilik emas